 |
| Pemilik (owner) Keripik Singkong HD di Cianjur HMZ Junaedi, saat diwawancarai wartawan SignalCianjur, (Foto: Syahrul Akbar/ SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.com- Cemilan favorit banyak digandrungi dan disukai masyarakat adalah keripik singkong. Saat ini biasanya diracik memiliki varian rasa.
Buat sobat Signal Cianjur, bila doyan cemilan keripik singkong bisa mencoba resep berbagai macam rasa. Cemilan ini diproduksi oleh "Keripik Singkong HD", di Kampung Loji Kebun Karet RT 2/3, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur.
HMZ Junaedi (52) seorang owner Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) keripik singkong mengatakan, berdiri sudah lama sekitar tahun 1998 hingga kini.
"Ya, awalnya warisan dari keluarga. Hingga turun temurun pengembangkan UMKM cemilan keripik singkong," katanya.
Dia menuturkan, bahkan legalitas UMKM sudah terdaftar di BPOM, dan kesehatan/ PIRT. Dan, pengalaman hampir belasan tahun.
Menurut Junaedi, cara membuat keripik singkong ini tidak sulit, dapat dijadikan stok cemilan atau dadakan untuk dikonsumsi di rumah, kantor, tempat wisata, acara seremonial dan pesta hiburan lainnya.
"Produksi awal, dikupas, dicuci, diiris, digoreng, dipilih lalu dikemas. Kemudian, diberi kombinasi atau varian rasa," terangnya, saat ditemui langsung di rumah produksi keripik singkong, di Kecamatan Gekbrong, Minggu (7/2/2021).
Masih ujarnya, orang bilang sobat! Keripik singkong itu biasa, dan memang sudah ada sejak jaman dulu (nenek moyang). Tapi, cemilan singkong produksi ini lebih kepada rasa enak dan gurih.
"Dijamin akan bikin ketagihan, ada sekitar enam varian rasa kita produksi," aku H. Junaedi.
Dia memaparkan, rasa bikin renyah, enak dan gurih itu dari benjelon tengah keripik sudah digoreng. Ukuran keripik sekitar diameternya enam milimeter per biji. Harga setengah kilogram Rp 15.000, dan kemasan satu kilogram dengan harga Rp 30 ribu (eceran).
"Artinya itu tergantung pesanan, ada juga kemasan kecil mulai harga Rp 500 rupiah, Rp 1.000 per psc (piece), setengah kilogram hingga kelas partai besar," bilang H. Junaedi.
Sementara, untuk varian rasa diantaranya rasa keripik singkong original (rasa aslinya), keju, kering pedas, balado basah, dan rasa coklat. Harga sama, tapi yang beda hanya rasa coklat Rp 50 ribu per kilogram.
Terakhir, H. Junaedi menambahkan, saat ini karyawan sekitar 25 orang ada. Jelasnya untuk membantu program pemerintah juga menciptakan Sumber Daya Masyarakat (SDM), juga membangkitkan Sumber Daya Alam (SDA) di Cianjur khususnya.
"Mohon doanya dan butuh support atau dukungan pemerintah," pungkasnya.
Bahkan, kini keluarga besarnya pun hal sama menekuni UMKM keripik singkong. Seperti halnya buka merintis telah lama pabrik di Kecamatan Cipanas, ada dua lokasi, dan di Kecamatan Gekbrong dua pabrik.(Wr2)
