Notification

×

Iklan

Iklan

Survei Indometer: Prabowo Kokoh, Ridwan Kamil Salip Ganjar

2/21/2021 | 13:32 WIB Last Updated 2021-02-22T03:50:51Z
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer (LSI) Leonard, (Foto: Istimewa)


SIGNALCIANJUR.com- Posisi Prabowo Subianto sebagai calon presiden terkuat masih relatif stabil. Setelah sempat turun elektabilitas, kini Prabowo kembali rebound.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer (LSI) Leonard menilai, sementara itu Ganjar Pranowo sedikit melemah, dan kini tersalip oleh Ridwan Kamil, terpaut tipis elektabilitasnya.

Ia menjelaskan, temuan survei menunjukkan elektabilitas Prabowo sebesar 17,2 persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 17,6 persen pada survei Juli 2020 menjadi 16,8 persen padaa survei Oktober 2020.

"Elektabilitas Ganjar saat ini sebesar 15,9 persen, setelah sebelumnya naik dari 15,4 persen Juli 2020 menjadi 16,5 persen Oktober 2020," katanya Direktur Eksekutif Lembaga Survei INDOMETER Leonard kepada SignalCianjur.com, Minggu (21/2/2021).

Leo menuturkan, sedangkan Kang Emil melesat hingga 16,1 persen, padahal sebelumnya turun dari 11,3 persen Juli 2020 menjadi 10,6 persen Oktober 2020.

"Prabowo masih kokoh sebagai capres terkuat, sementara Ridwan Kamil dan Ganjar kini mulai salip-salipan," ungkap.

Menurut Leonard, melonjaknya elektabilitas Kang Emil menjadi tantangan, bukan hanya bagi  Ganjar, tetapi juga koalisi PDIP dan Gerindra. Ganjar merupakan representasi PDIP, sedangkan Prabowo sangat mungkin dicalonkan lagi oleh Gerindra.

"Meskipun bukan figur partai politik, tetapi Kang Emil terbukti mampu memenangkan dukungan dari parpol-parpol yang berbeda," tambah Leonard. 

Dimulai dari pemilihan walikota Bandung 2013 dan pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 silam. Posisi tiga besar makin mantap dikuasai oleh Prabowo, Ganjar, dan Kang Emil. Pada posisi berikutnya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno makin melorot. 

"Elektabilitas Anies terus menurun, 
dari 10,1 persen Juli 2020 menjadi 8,9 persen Oktober 2020, dan kini 7,6 persen," jelas Leo.

Ia menyambungkan, sementara itu, Sandi juga terus-menerus merosot, dari 8,8 persen Juli 2020 menjadi 7,7 persen Oktober 2020, dan kini 6,8 persen. 

"Jika tren ke depan terus menurun, peluang Anies dan Sandi
untuk masuk bursa pilpres semakin berat," ujar Leonard.

Pada urutan berikutnya adalah Khofifah Indar Parawansa (4,1 persen-3,8 persen-4,3 persen), Tri Rismaharini (2,9 persen-2,1 persen-3,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen-2,9 persen-2,7 persen), dan Giring Ganesha (0 persen-1,9 persen-2,2 persen).

Lalu ada Erick Thohir (1,8 persen-2,3 persen-1,6 persen), Mahfud MD (1,4 persen-1,3 persen-1,5 persen), Puan Maharani (1,2 persen-1,1 persen-1,3 persen). Dan, Susi Pudjiastuti (0,6 persen-1,0 persen-1,1 persen), dan Moeldoko (0,3 persen-0,5 persen-1,0 persen).

Masih kata Leo, selebihnya masih ada sejumlah nama lain yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/ tidak jawab 14,6 persen. 

"Masih terbuka peluang-peluang bagi tokoh-tokoh baru maupun ceruk suara yang diperebutkan menuju 2024," imbuhnya.

Leo menambahkan, SLI dilakukan tanggal 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. 

"Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," pungkasnya.(Rdk)

Penulis: Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer Leonard

×
Berita Terbaru Update