Notification

×

Iklan

Iklan

Demokrat Melonjak, Survei Indometer: PDIP Jeblok PKS dan PSI Konsisten Naik

2/22/2021 | 10:49 WIB Last Updated 2021-02-22T06:40:45Z


Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer Leonard, (Foto: Istimewa)


SIGNALCIANJUR.com- Partai berkuasa PDI Perjuangan (PDIP) tengah mengalami ujian. Meskipun posisinya masih teratas, tapi elektabilitas PDIP terjun bebas. 

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer Leonard mengatakan, sebaliknya partai oposisi Demokrat mengalami lonjakan elektabilitas. Selain itu dua partai politik, PKS dan PSI, konsisten naik elektabilitasnya.

"Temuan survei Indometer menunjukkan elektabilitas PDIP jeblok hingga 22,3 persen," katanya, Senin (22/2/2021).

Padahal, Leo mengungkapkan, sebelumnya naik dari 26,8 persen pada survei bulan Juli 2020 menjadi 31,6 persen pada survei Oktober 2020. 

"Elektabilitas Demokrat melesat menjadi 8,0 persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 3,9 persen (Juli 2020) menjadi 3,2 persen (Oktober 2020)," kata Direktur Eksekutif LSI.

Dengan kenaikan tersebut, hasil survei LSI, Partai Demokrat melejit ke peringkat empat besar setelah PDIP, Gerindra, dan Golkar.

Kemudian, masih ujar Leo, PKS naik dari 4,9 persen (Juli 2020) menjadi 5,7 persen (Oktober 2020), dan kini 7,6 persen. PKS berada pada peringkat kelima, dan selisih elektabirekturbilitas dengan Golkar hanya terpaut 0,7 persen. PSI naik dari 4,4 persen (Juli 2020) menjadi 4,8 persen (Oktober 2020), dan kini 4,9 persen.

"Elektabilitas Demokrat melonjak, sementara PDIP jeblok, dan dua parpol papan tengah PKS dan PSI konsisten naik," ungkapnya.

Menurut Leonard, kenaikan pesat elektabilitas Demokrat dan rontoknya PDIP tidak lepas dari kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang mendera parpol berkuasa. Jebloknya PDIP dimanfaatkan dengan baik oleh parpol-parpol oposisi, khususnya Demokrat.

"Tetapi tentu saja jarak elektabilitas Demokrat dengan PDIP masih terpaut sangat jauh," paparnya.

Masih ada dua parpol besar lain di posisi tiga besar, yaitu Gerindra (14,1 persen-14,4 persen-13,5 persen) dan Golkar (8,2 persen-8,0 persen-8,3 persen).

Posisi papan tengah lainnya diisi oleh PKB (5,4 persen-5,1 persen-5,3 persen), Nasdem (4,2 persen- 3,6 persen-3,5 persen), PPP (2,1 persen-1,9 persen-2,0 persen), dan PAN (2,3 persen-1,1 persen- 1,5 persen). 

Pada posisi papan bawah, Ketua Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer menyambungkan, parpol baru Ummat memimpin dengan elektabilitas 0,9 persen. Lainnya adalah Perindo (0,7 persen-0,5 persen-0,6 persen), Hanura (0,3 persen-0,4 persen-0,3 persen), dan Berkarya (0,4 persen-0,3 persen-0,1 persen).

Lanjutnya, tiga parpol lama, PBB, PKPI, dan Garuda tidak berhasil meraih dukungan. Parpol baru lainnya yang mulai muncul adalah Gelora (0,2 persen), sedangkan Masyumi belum menuai sama sekali.

"Masih ada pula 19,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab," kata Leonard.

Ia menambahkan, survei Indometer dilakukan tanggal 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. 

"Margin of  error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," tutupnya.(Rdk)

Penulis: Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer Leonard


×
Berita Terbaru Update